Cinta adalah harapan dan keinginan
yang masih menyisakan kepemilikan. Kasih berada diatasnya. Seorang yang baru bisa
mencintai, belum tentu dapat mengasihi. Kasih tak terbatas luasnya. Seperti
kasih seorang ibu, kasih yang hanya memberi dan memberi, tanpa harapan untuk
dibalas. Siapa yang bisa mengukur kasih seorang ibu yang sedemikian besarnya?
Seiring dengan dewasanya kita, sangat
sering kita mendengar orang mengucapkan cinta kasih melalui mulutnya, tetapi tidak
mengetahui makna sesungguhnya dari itu. Bahkan ada juga yang mengetahui
maknanya tapi tidak bertindak seperti itu.
Kasih adalah ultimate love ujung tertinggi dari cinta sebenarnya tidak ada yang
akan dipisahkan, yang terjadi nantinya adalah tindakan cinta dan kasih sayang.
Seperti roda pada jam tangan. Yang satu berputar yang lain akan ikut berputar
dengan sendirinya. Yang perlu kita lakukan adalah mengawali perputaran dari
satu roda. Dan roda itu adalah roda cinta.
Ketika roda cinta sudah kita gerakkan,
tentunyan akan bahagia jika yang yang ia lakukan itu tidak ada rasa pamrih,
tidak ada rasa kepemilikan dan harapan. Manusia yang seperti itu adalah manusia
mandiri yang tidak tergantung pada apapun. Ia sudah mengenal dirinya sendiri.
Kasih tidak dapat diupayakan. Ia akan
terjadi dengan sendirinya apabila kita sudah mengawali langkah kita. Dari kata
kasih itu mengandung arti memberi, maka dari itu kita harus melayani tanpa
harapan ingin dilayani. Karena kita tahu disaat kita melayani kita juga
dilayani. Awali sesuatu dengan senyuman, kemudian bekerjalah tanpa pamrih.
Selanjutnya pekerjaan yang kita lakukan akan menjadi ibadah dengan sendirinya.
Referensi
Webe agung. Belajar Mandiri. Penerbit : Saujana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar