WELCOME TO MY BLOG ~ SEMOGA BERMANFAAT - MOHON TINGGALKAN PESAN

Selasa, 30 September 2014

Mengajar Penjas dan Melatih


          Mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang terencana dan sistematis, proses belajar mengajar sangat menguntungkan kedua belah pihak, baik itu yang di ajar maupun yang mengajar, dalam mengajar tanpa terasa kita sebenarnya juga sedang di ajari. Tetapi para pengajar (teach) harus mempersiapkan terlebih dahulu dirinya sebelum terjun kedunia pengajaran. Mulai dari ilmu, mental, penampilan, sikap serta unsur-unsur yang lain sebagai penunjang suksesnya pembelajaran. Pengajar yang baik itu adalah pengajar yang memiliki pengetahuan yang luas tidak hanya dibidangnya juga didukung oleh pengetahuan dibidang-bidang yang lain, karena dalam mengajar itu kita memanusiakan manusia seutuhnya.
          Proses mengajar sangat beda dengan berpidato didepan publik, orang yang ahli berpidato belum tentu sukses dalam mengajar. Mengajar menuntut kita untuk memahami setiap subjek didik, bayangkan berapa subjek yang di ajarkan kita harus memegang kendali atas mereka semua. Memegang kendali disini bukan berarti kita sebagi komando, yang ilmunya hanya monoton dari pengajar, melainkan pengajar hanya sebagai pengendali dalam ruang formal pengajaran.
          Semasa era 2004 pembelajaran penjas yang saya terima hanya sepakbola dan bolavoli yang saya terima. Dimana kualitas pengajar penjas kalau hanya mengajar yang demikian, sehingga pandangan dalam masyarakat tentang penjas itu sendiri sangat tidak baik. Hal itu bukan dikarenakan penjasnya tetapi para pengajarnya yang merusak jati diri mereka dan penjas itu sendiri.
          Pembelajaran penjas sekarang ini sudah beranjak kearah yang lebih baik, hal ini bisa dilihat disekolah-sekolah. Dimana para pengajar telah diberikan pembekalan/pelaihan tentang pembelajaran yang baik, sehingga para pengajar mampu mengplikasikan kedalam proses pembelajaran yang mereka pimpim. Namun belum semua dari pengajar yang mampu mengaplikasikan ilmunya kedalam pembelajaran yang mereka ajarkan. Dengan alasan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, para siswa yang sangat bandel-bandel serta alasan-alasan yang lain. Padaha semua itu bisa disiasati oleh sang pengajar dengan ilmu dan wawasan yang mereka miliki.
          Dalam kurikulum penjas tercantum beberapa cabang olahraga yang harus ditransver kepada peserta didik. Karena pangetahuan yang minim mengenai cara mendidik sehingga sering sekali terjadi salah dalam hal mengajar, para pengajar penjas lebih dominan melatih peserta didik. Padahal dalam dalam kurikulum dituntut siswa bugar, mampu melakukan gerak, mampu menganalisa gerak, mampu menjelaskan. Dari hal itu jika pengajar menerapkan sistem melatih otomatis hal yang demikian itu tidak tercapai, para siswa hanya mampu melakukan gerak saja tetapi tidak memiliki pemahaman lain dari penjas itu sendiri.
          Melatih merupakan proses pembinaan anak untuk berprestasi pada salah satu cabang olahraga. Dengan program latihan yang sudah direncanakan secara sistematis, dimana mereka dibekali dengan komponen-komponen fisik, teknik, dan taktik. Mereka harus mampu mengolah tubuhnya menahan rasa letih menahan rasa sakit untuk dipersiapkan ke even-even pertandingan.
          Semoga saja pengajar-pengajar muda sekarang ini memahami betul tentang ilmu yang berkenaan dengan cara dan taktik mendidik, agar proses pembelajaran berjalan sebagai mana yang direncanakan dalam kurikulum. Bukan malah guru membuat kurikulumnya sendiri dalam proses pembelajaran.

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar